Berita Sepakbola terbaru

Jakarta, RMOL. Legenda sepakbola Asia Cha Bum-keun yang juga pelatih klub Korea Suwon Blue­wings, yakin kiper utama tim­nya yang juga kiper utama Ko­rea Selatan, Lee Woon-jae, akan bersinar di Piala Dunia afrika seletan nan­ti meskipun prestasi­nya sedang anjlok di klub ter­sebut.

Kiper yang pernah meraih MVP 2009 di Piala Korea ini, me­rupakan kiper yang loyal ter­hadap timnya. Sempat pindah ke klub Sangmu yang merupa­kan divisi olahraga dari militer Korea Selatan, dia kembali lagi ke klub lamanya tahun 2002.

Kiper gaek berusia 36 tahun itu jarang diturunkan setelah me­nampilkan performa buruk ber­sama salah satu klub papan atas Korea tersebut. Saat ini, Suwon Bluewings berada di posisi ke­sembilan dalam daftar klasemen K-League.

Pelatih yang pernah membawa tim Macan Asia ke Piala Dunia 1998 itu yakin bahwa Lee akan menjadi kiper nomor satu bagi Korsel pada Piala Dunia di Afsel nanti. Lee Won-jae sebe­lum­nya adalah kiper yang sukses mem­ba­wa Korsel melaju sampai ke semifinal Piala Dunia 2002.

“Satu-satunya cara agar Lee Woon Jae tergantikan adalah jika tim dapat menampilkan perfor­ma terbaik tanpa dia,” sahut Cha kepada Goal.com.

“Tapi saat kiper lain diberikan kesempatan, mereka tak dapat bermain bagus. Saya yakin bah­wa setiap pelatih sangat senang ketika membina pemain muda dan belum berpenga­laman. Na­mun, akhirnya tanggung jawab diberikan kepada si pemain un­tuk melakukan yang terbaik saat diberikan kesempatan,” katanya.

Cha yakin bahwa pergantian generasi pemain cepat atau lam­bat akan terjadi dan pastinya Lee berpikir untuk mengakhiri ka­rier­nya. Namun, saat ini ra­sanya belum tepat bagi Lee un­tuk pensiun.

“Pergantian generasi adalah sesuatu yang terjadi secara ala­miah. Jika seorang pemain ber­main baik secara konsisten, ma­ka dia tak kan tergantikan. Ka­ta­kan­lah Anda mengganti salah satu pemain yang telah bermain baik dan digantikan dengan pe­main baru yang belum berpeng­alaman. Jika pemain baru terse­but mela­kukan banyak kesalah­an, siapa yang bertanggung ja­wab? Pasti­nya pelatih yang di­salahkan.”

“Memang sangat penting bagi seorang pelatih untuk menolong pemainnya membangun rasa percaya diri dan saling bersaing. Namun karena Piala Dunia su­dah di depan mata, membica­rakan hal ini sekarang tampak­nya bu­kan waktu yang tepat,” pungkas Cha.
[RM]